Film ini merupakan karangan novel Buya Hamka melalui buku karangannya dengan judul yang sama. Film ini berkisah seorang zainuddin,jadi zainuddin ini merupakan orang melarat, anak yatim piatu yang dicuci dengan air mata derita sejak lahir. Dalam kisah ini zainuddin pergi merantau ke tanah tempat ayahnya lahir yaitu di Padang, ia pergi kesana untuk menuntun ilmu agama sekaligus bersilaturahmi ke kerabat ayahnya. Disana ia bertemu seorang wanita bernama Hayati dimana keadaannya sama-sama melarat bukan dari orang terpandang. Pertemuan yang akan berujung kematian. Film ini gak nyesel ditonton walaupun banyak kuota terbuang. Jadi ini alasan kalian nonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
1. Kisahnya dari novel terkenal karangan buya hamka
Novel dengan judul yang sama ternyata sukses juga dalam film, apalagi pengarangnya merupakan tokoh terkenal di Indonesia yaitu Buya Hamka. Banyak syair, puisi dan hikayat buya hamka yang dijadikan pedoman oleh pemuda-pemuda Indonesia zaman sekarang.
2. Dialog pemeran yang dibanjiri dengan kata-kata indah
Ketika kita menonton film ini, kita akan terpukau pada tiap dialog yang diucapkan para pemeran, apalagi film ini berlatarkan tahun 1930-an yang mana pada saat itu menyampaikan pesan melalui surat menyurat. Bahkan dialog zainuddin sampai viral karna penyampaian dan dialognya seperti puisi yang mantap didengar.
3. Berlatar adat istiadat Minangkabau
Bukan dari Jawa, Film ini berlatarkan adat minangkabau di sumatera barat, kalo film sekarang mungkin lebih dominan ke jawa tapi film satu ini khas dari Padang, Sumatera Barat. Bahkan Dialog dari film ini kebanyakan bahasa minang, untuk itu beruntung kamu yang ngerti bahasa Minang gak perlu lagi subtitel. Tapi kalo kamu gak ngerti bahasa Minang, saya sarankan gunakan subtitel.
4. Film jadul tapi bukan kaleng-kaleng
Film ini memang berlatarkan tahun 1930-an tapi film gak akan kalah jauh dari film sekarang. Bahkan menurut saya dari setiap dialog yang ada pada film ini lebih bagus dari dialog film sekarang. Akting dari para pemeran pun juga gak kalah bagus.
5. Relate dengan tahun 1930-an
Ternyata kapal van der wijck memang ada dan kapal ini merupakan milik maskapai pelayaran Belanda dan tenggelam di perairan laut Brondong, Lamongan. Tidak hanya itu kita juga akan diperlihatkan keadaan Indonesia pada saat itu, dipenuhi orang-orang luar akibat penjajahan. Bahkan pakaian orang-orang Indonesia banyak yang seperti orang Belanda.
6. Alur cerita yang gak bikin pusing
Alur film ini ringan dan gak menegangkan, walaupun begitu film ini masih mantap untuk ditonton.
Itulah alasan mengapa kamu gak nyesel nonton film satu ini, banyak pelajaran hidup yang kita dapat ketika kita menyaksikan film ini. Tapi pelajaran hidup itu akan kita dapat jika kita pintar menyeleksi, maka dari itu ketika kita menyaksikan film, drama, berita sampai karangan tulisan ambillah sisi positifnya saja dan lupakan yang buruk-buruknya.
0 Comments