Puisi "Malam Terakhir Perwira Revolusi" Karya Ade Saputra Harahap



Dini hari, di kala sang rembulan sedang menunjukkan ke elokannya 
Seragam kehormatan bertabur bintang sedang tidur di ranjangnya 

Tiba tiba...
Segerombolan pasukan Cakrabirawa memberontak masuk memekik
Silahkan keluar jenderal!
Dengan dalih perintah "Sang Jenderal dipanggil pak Presiden menghadap ke istana" 

Namun, nyatanya lubang buaya tempat tujuannya 
Antara nyawa dan Pancasila jadi taruhannya 

Dor.....! Peluru itu menembus kehidupan 
Dor.....! Peluru itu menembus urat nadi dan jantung 

Tapi... Tapi Peluru itu tidak dapat menembus Pancasila 
Tapi... Peluru itu tidak dapat menembus merah-putih 

Darah... Darah dan besek tanah bercampur di rubuh 
Menghiasi malam terakhirku 

Bayonet dan berondongan senapan Laras panjang 
Menjadi pengiring malam terakhirku dalam tidur yang panjang 

Wahai anakku...
Tetap tegakkan kepalamu! 
Wahai anakku...
Tetap busungkan dadamu! 
Pancasila sekarang ada di pundak mu
Merah putih ada dalam tanggung jawabmu

Post a Comment

0 Comments